Pati, Deptamedia.com – Banyak dijumpai alat ukur stunting di Kabupaten Pati belum sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Maka dari itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati rencananya memastikan validasi data stunting kembali.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati, Wisnu Wijayanto mengatakan, pihaknya akan mencoba dan menggali terkait alat ukur ini. Kata dia, hanya ada dua puskemas saja yang terbaik soal validasi ini. Maka, perlu diadakan kepastian kembali tentang alat ukur stunting ini.
”Kedepannya dewan akan mencoba samakan alat ukur ini. Karena ada perbedaan di beberapa puskesmas. Kenapa hanya ada dua ini yang baik puskesmasnya. Persoalan data ini, pada alat ukurnya atau ada hal yang lain. Akan dipastikan kembali ini,” ungkap Wisnu.
Menanggapi ini, Kabid Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati Hartotok mengatakan, ketelitian alat ukur sebaiknya 0,1 kg. Terutama alat yang digunakan untuk memonitor pertumbuhan ini. Ini sesuai standar Kemenkes.
”Masih ada yang ketelitian alat ukurnya 0,5 kg di Pati ini. Walaupun hanya selisih nol koma itu berpengaruh terhadap validasi ini. Maka, seluruh desa untuk segera menganggarkan untuk membeli alat-alat yang sudah sesuai standar Kemenkes (ketelitian 0,1 kg) ini,” kata Hartotok.
Soal mencegah stunting, lanjut Hartotok, semua OPD terkait akan terjun ke lapangan secara langsung. Karena ini sudah ada targetnya. Yaitu, fokus pada 12 desa lokus. Pada percepatan penurunan stunting 2021 ini fokus ke 12 desa. Di antaranya, Desa Kembang, Dukuhseti, Sukobubuk, Margorejo, Kedumulyo, Sukolilo, dan Pesagi, Kayen.
”Pada intinya kegiatan ini, bagaimana komiten tiap OPD terhadap kasus stunting. Nanti tindak lanjutnya, seluruh stakeholder akan terjung ke desa-desa yang ditunjuk (desa lokus/prioritas),” kata Kabid Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati, Hartotok.
Terkait target tahun ini, kata dia, tidak bisa memastikan bisa nol persen. Namun, kasus ini ditargetkan maksimal 21 persein kasus stunting.
”Yang jelas harus ada komitmen bersama. Agar kasus ini bisa ditangani,” imbuhnya. (Adv)