Pati, Deptamedia.com – Hujan selama sepekan telah menggenangi sebanyak 60 lebih hektare sawah di Kabupaten. Diantaranya sawah yang terletak di Kecamatan Margorejo hingga Kecamatan Dukuhseti. Para petani pun merugi.
Menanggapi hal itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Komisi B, Danung Singgih Aji menilai para petani perlu mempunyai asuransi tani untuk melindungi pertanian lantaran banjir.
Ia pun meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam hal ini Dinas Pertanian untuk menggencarkan sosialisasi kepada petani untuk menggunakan Program Asuransi Usaha Tani Pado (AUTP) kepada desa yang sawahnya sering terendam banjir.
“Untuk menanggulangi kerugian bencana banjir pemerintah harus mengutamakan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Maksimalkan sosialisasi AUTP di desa yang sering terendam banjir, ” ujar Danung saat diwawancarai.
Menurut dia sawah yang terendam air akan mempengaruhi mutu pada yang ditanam. Jika kualitasnya buruk maka harga juga gabah kering giling (GKG) juga akan rendah.
Diterangkan bahwa peserta AUTP akan ditanggung gagal panennya akan memperoleh dana pengganti modal dari pihak penyelenggara asuransi. Dengan program ini Petani terdampak gagal tanam berhak memperoleh klaim Rp 6 juta untuk lahan seluas satu hektare.