Rembang, Deptamedia.com – Ditengah masa pandemi seperti saat ini banyak usaha yang justru mengalami penurunan omzet bahkan ada yang gulung tikar akibat permintaan dari masyarakat yang semakin menurun. Namun, itu semua tidak berpengaruh bagi Siti Purnita Yuni (32), atau yang biasa disapa Ita, warga Desa Kasreman, Kecamatan Rembang ini sukses menggeluti usah rumahan dengan memproduksi sendiri Batik Tulis khas Lasem.
Dengan modal ulet dan tekun serta dibantu oleh 10 karyawan, Ita mampu memproduksi sendiri sebanyak 400 potong kain batik tulis setiap bulannya
Ita menerangkan jika batik yang Ia produksi mengusung merek “Anugerah Art”, yang sudah berdiri sejak tahun 2013. Sementara, untuk hasil produksi industri rumahan ini sudah tersebar hingga luar daerah Rembang, bahkan hingga ke mancanegara.
“Sudah banyak yang beli batik saya mulai dari luar daerah , luar pulau seperti Kalimantan bahkan pernah dipesan oleh orang dari luar negeri seperti Singapura dan Orang Belgia,” Jelas Ita saat ditemui tim Deptamedia.com, Kamis (14/1).
Untuk harga produksi batik tulis buatannya cukup terjangkau yaitu dibanderol mulai harga 100 ribu rupiah sampai dengan harga 500 ribu rupiah per lembar untuk kategori menengah bawah.
“harga mulai dari harga yang paling murah 100 ribu hingga 500 ribu.Kalau untuk standar 140 ribu sampai 150 ribu kalau yang kwalitasnya lebih bagus lagi ya lebih mahal lagi. Yang membedakan kain sama motif dan tingkat pengerjaanya,” katanya.
Untuk menjaga kualitas batik yang ia produksi, Ita hanya membuat batik tulis asli, tidak menggunakan cap. Bahkan, perlatan yang digunakan masih menggunakan peralatan tradisional.