Dewan Pati: Pupuk Organik Bisa Kurangi Ketergantungan Petani kepada Pupuk Kimia

DeptaMedia.com Screenshot 2022 11 06 19 12 37 22 965bbf4d18d205f782c6b8409c5773a4

Pati, Deptamedia.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menilai penggunaan pupuk organik bisa mengurangi ketergantungan petani kepada pupuk kimia.

”Pupuk organik jenis Biosaka misalnya, bisa mengurangi 70 hingga 90 persen pupuk kimia, ini kan luar biasa,” ujar Nur Sukarno.

Selain itu, penggunaan pupuk organik juga dinilai lebih ramah dibandingkan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dapat membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk meningkatkan kadar asam dalam tanah.

Ia menilai jawaban petani singkong setelah tidak mendapat pupuk bersubsidi adalah dengan beralih dengan menggunakan pupuk organik.

Diketahui, hanya terdapat sembilan komoditas yang berhak atas pupuk bersubsidi. Kesembilan komoditas itu dari tiga subsektor, yakni tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Sebelumnya ada 70 komoditas yang mendapat jatah pupuk subsidi.

Komoditas atau usaha tani subsektor tanaman pangan yang bisa mendapat pupuk bersubsidi terdiri atas padi, jagung, dan kedelai. Adapun untuk subsektor hortikultura meliputi cabai, bawang merah, dan bawang putih. Sedangkan subsektor perkebunan yakni tebu rakyat, kako, dan kopi.

Ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Ketentuan tersebut berlaku sejak Juli 2022.