Deptamedia.com, Pati – Dalam rangka pemulihan pembelajaran sekolah diberi kebebasan untuk menentukan kurikulum yang digunakan. Meski telah ada kurikulum merdeka yang harusnya diterapkan di tahun ajaran 2022/2023, tetapi sekolah masih dapat memilih opsi kurikulum lain yang dianggap lebih cocok.
banyak guru yang tidak nyaman dengan Kurikulum Merdeka. Karena mereka merasa belum siap untuk melakukan perubahan. Kurikulum Merdeka ini dibagi menjadi tiga kelompok, yang pertama yakni Kurikulum Merdeka Belajar, Merdeka Berubah dan Merdeka Berbagi
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Pati, Rusdi menyebut implementasi kurikulum merdeka di Kabupaten Pati belum bisa maksimal. Meski sudah dua tahun berjalan dan terbilang baru, pendidik perlu memahami lebih dulu.
“Ya kurikulum Merdeka ini boleh dikatakan ya belum bisa dicerna atau dilakukan secara maksimal oleh semua pendidik. Karena sifatnya baru dan ada baiknya itu dengan adanya kurikulum Merdeka ini, anak-anak tidak belajarnya tidak monoton,”jelasnya.
Lanjut, Rusdi menambahkan memang dalam pembelajaran ini, peserta didik harus mendapatkan materi-materi yang sesuai dengan apa yang minati atau bakatnya.
“kurikulum tersebut dapat memberikan kebebasan kepada anak menentukan masa depan,”imbuhnya
“Tapi dengan adanya Kurikulum Merdeka ini, walaupun sudah di sana sini sudah ada pembinaan dari pengawas maupun atau dari Dinas Pendidikan atau yang berkaitan dengan pendidikan itu sendiri. Karena memang sifatnya baru dan kemarin itu Kurikulum 2013 itu juga belum berjalan maksimal, sehingga agak rancu dan guru-guru sendiri juga belum bisa dengan Kurikulum Merdeka ini,” tegasnya.