Pati, Deptamedia.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menyebut dampak trauma kasus pemerkosaan terhadap anak bisa mempengaruhi masa depan anak.
Maka dari itu, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati Muntamah mendesak pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk mendampingi korban.
“Dampak trauma yang ditimbulkan dari kasus ini bisa mempengaruhi masa depan sang anak. Oleh karenanya, berbagai upaya perlindungan anak harus bisa menjadi prioritas semua pihak baik Pemkab melalui dinas sosial (Dinsos) hingga ke lingkup keluarga,” tutur dia.
Menindaklanjuti hal ini, Dinsos Kabupaten Pati membentuk Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA). Diharapkan forum ini bisa bermanfaat bagi anak yang mengalami kekerasan.
Diketahui, seorang bocah berumur 13 tahun di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengalami trauma usai jadi korban pemerkosaan. Gadis yang baru duduk di bangku SMP sederajat ini pun mengalami perubahan sikap.
Kakak korban mengungkapkan sebelum menjadi korban pemerkosaan, adiknya merupakan sosok yang ceria dan pintar bergaul. Namun, usai menjadi korban pemerkosaan, adiknya lebih banyak murung dan enggan bertemu dengan banyak orang.
”Setelah kejadian (pemerkosaan) itu, ia menjadi murung pendiam, kadang nangis. Sikap berubah drastis. Adik saya itu sebelumnya ceria, PD-an, pintar menghendel pekerjaan rumah tangga, mau mewakili kumpulan warga. Setelah itu, ndak mau ketemu orang banyak,” tutur dia