Pati, Deptamedia.com – Petani muda di Kabupaten Pati masih sedikit. Usia petani para petani di kabupaten yang berjuluk Bumi Mina Tani ini didominasi usia senja. Rerata usia para penduduk pati yang berkutat di pertanian kisaran usia 50 tahun.
Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (F-NKRI) pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Narso menilai, harga jual sektor pertanian yang kurang menguntungkan petani menjadi penyebab mininya kaum milineal menjadi petani.
“Terkait hal tersebut yang sebab yang pertama itu tata kelola atau tata niaga produk-produk pertanian yang timpang, tidak menguntungkan petani,” tutur Narso.
“Sehingga kurang menarik bagi generasi muda untuk masuk di sektor pertanian. Ini yang harus dikelola dengan baik supaya semakin menarik para generasi muda untuk masuk sektor pertanian,” lanjut Narso.
Berdasarkan sampel yang dimiliki Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, jumlah petani muda masih kalah jauh dengan para petani yang berusia tua.
Bahkan sampel petani muda di Pati tidak menyentuh angka empat ratus. Jika di banding angka keseluruhan sampel data petani di Pati yang mencapai 150 ribu orang, hanya ada 350-an petani muda.
Hal ini pun mengancam masa depan pertanian di Kabupaten Pati. Regenerasi yang tidak berjalan dengan baik membuat para petani tidak memilki penerus.
Lantaran para pemuda Pati kebanyakan memilih kerja di sektor lain. Padahal sektor pertanian ini tahan akan krisis dampak dari pandemi Covid-19. (*)