Deptamedia.com, Pati – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati terima audiensi dari Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (FPLKP) Kabupaten Pati, pada Kamis lalu.
Kedatangan rombongan FPLKP ini dengan maksud meminta diberikannya fasilitas untuk kegiatan kursus dan pelatihan dari pemangku kebijakan.
Menurut Ketua FPLKP Kabupaten Pati, Prayogi Wawang mengatakan, kursus dan pelatihan gratis membutuhkan dukungan dari pemangku kebijakan. Oleh sebab itu, pihaknya meminta diberikan peralatan pendukung agar dapat menjalankan kegiatan tersebut. “Permintaan kami sebatas untuk diperhatikan. Dalam bentuk kegiatan kursus gratis. Ini bisa diperhatikan dengan diberi fasilitas. Misalnya di bidang komputer, kami dibantu peralatan,” jelasnya saat ditemui sesuai audiensi di ruang Rapat Gabungan DPRD Pati.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati Wisnu Wijayanto menyampaikan, pada dasarnya kami dari Komisi D sangat mengapresiasi kegiatan kursus yang telah dilaksanakan oleh FPLKP ini.
Akan tetapi, terkait anggaran dari pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) saat ini memang lah terbatas. Sehingga hal tersebut masih belum dapat dilakukan. “Pada dasarnya kami sangat mengapresiasi kegiatan dari FPLKP ini, namun terkait anggaran memang terbatas. Tentunya terkait apa yang disampaikan ini juga akan kami teruskan ke Pimpinan DPRD Kabupaten Pati,” Ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo. Ia menjelaskan bahwa terkait anggaran untuk kegiatan LKP tak mengcover. Sehingga pihaknya pesimis bisa mendukung terlaksananya kegiatan dari FPLKP itu. “Anggaran hanya Rp 134 juta di 2024 memang tidak banyak mengcover. Ada 113 LKP. Belum ada lagi kegiatan yang lain,” Sambungnya.
Anggota Komisi D DPRD Pati Suwarno juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut bisa membantu masyarakat, Ibaratnya panjenengan semua itu lentera di kegelapan. Ada sinar yang bisa menerangi bagi mereka yang putus harapan. “Akan tetapi, masalahnya pada biaya supaya kegiatan LPK bisa terlaksana. Sehingga perlu biaya sarana dan prasarana. Tetapi perlu diketahui juga bahwa saat ini anggaran sangat minim,” Tambahnya.