Pati, Deptamedia.com – Harga komoditas kedelai tergolong masih tinggi di bulan ini dibandingkan bulan-bulan lalu. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meminta pemerintah untuk membina petani hasil panennya lebih banyak daripada saat ini.
Ini diungkapkan oleh anggota Komisi B pada DPRD Kabupaten Pati Narso. Ia meminta pemerintah lebih memberdayakan petani lokal dibandingkan dengan melakukan impor terus menerus.
“Kalau bicara skala nasional bagaimana para petani lokal ini untuk bisa menghasilkan kedelai-kedelai yang bisa kita gunakan untuk pembuatan tempe tahu dan lainnya. Tentu perlu adanya pembinaan untuk mereka,” jelas Narso.
Saat ini harga kedelai sekitar menembus angka Rp11 ribu per kilogram. Padahal harga kedelai sebelumnya Rp7 ribu per kilogramnya lalu naik Rp 9 ribu per kilogramnya.
Hal ini membuat beberapa produsen tahu dan tempe merasa keberatan. Bahkan di antaranya mengurangi produksi.
Para pedagang tempe dan tahu pun berharap agar Perusahaan Umum (Perum) Bulog untuk mengendalikan impor kedelai. Saat impor kedelai masih dikendalikan pihak swasta.