Pati, Deptamedia.com – Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pertanian pada tahun 2022 baru mencapai Rp 658,18 triliun, naik sekitar Rp 41,83 triliun atau 6,79 persen dari tahun 2021 yang sebesar Rp 616,35 triliun. Adapun pada tahun 2020 lalu nilai ekspor pertanian tercatat sebesar Rp 451,5 triliun.
Syahrul mengatakan, perkembangan tersebut merupakan lompatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan tahun 2019 dengan sektor pertanian menyumbang Rp 390,16 triliun. “Karantina bukan penjaga pintu, kalian adalah energizer ekspor dan impor yang dibutuhkan oleh bangsa,” kata Syahrul
Menanggapi hal tersebut, M. Nur Sukarno, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati mendukung langkah yang dilakukan oleh pemerintah. Yang mana, Pemerintah punya target ekspor pertanian Rp 1.300 triliun pada tahun 2024 mendatang. “Kami mendukung langkah dari pemerintah. Apalagi ini bersangkutan dengan kesejahteraan petani,” kata dia.
Kemudian politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut menegaskan tumbuhnya pertanian di masa krisis seperti ini, tentunya tidak lepas dari kerja keras dan sinergi integratif dan kolaboratif antarinsan pertanian, serta komitmen yang kuat dari Pemerintah daerah dan pusat.
Untuk diketahui, Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) merupakan salah satu program stategis Kementan yang digagas Syahrul untuk menyatukan kekuatan seluruh stakeholder dalam pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.