Pati, Deptamedia.com – Karang Taruna Mandala Desa Lahar, Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, menyelenggarakan sarasehan pencegahan dan penanganan Tuberkulosis di balai desa setempat, Rabu (30/3/2022).
Kegiatan bertema “Investasi untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa” itu dilaksanakan atas kerjasama dengan Yayasan Mentari Sehat Indonesia, Kabupaten Pati.
Ketua Karang Taruna Desa Lahar, Angga Saputra mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan turut serta dalam menyukseskan program Indonesia bebas TBC 2050 serta eliminasi TBC 2030.
“lantaran masih banyaknya kasus TBC di Kabupaten Pati. Yang mana berdasarkan data, terdapat 1.200 kasus sepanjang 2021 lalu,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu, Karang Taruna Desa Lahar mengundang sejumlah perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan pelajar. Sementara, pemateri dalam kegiatan tersebut adalah dari Yayasan Mentari Sehat Indonesia, Kabupaten Pati dan Perwakilan Puskesmas Tlogowungu. Sarasehan yang diadakan secara terbatas itu dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.
“Dari itu kami mengundang para pemateri yang kompeten dalam hal ini, yang dapat memeberikan suatu pemahaman kepada masyarakat khususnya di Desa Lahar, dalam hal pencegahan serta penanganan TBC itu sendiri,” imbuhnya.
Karena bagaimanapun juga, pemerintah tidak bisa hadir sendiri dalam menangani penyakit tersebut. Perlu adanya kebersamaan dan sinergitas semua pihak.
Angga berharap, setelah diadakannya sarasehan ini, masyarakat bisa memahami bagaimana penyakit ini bisa menular serta bagaimana cara mengatasinya.
“Penyakit ini bukan aib, maka perlu penanganan secara humanis,” kata pemuda yang juga merupakan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati ini.
Sementara, Ketua Yayasan Mentari sehat Indonesia Kab Pati. M. Yasir Al Imron, menjelaskan, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini mudah menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Dengan itu, masyarakat diminta untuk lebih menjaga kesehatan.
“Penyakit ini berbahaya namun bisa disembuhkan asal mau berobat dengan teratur. Pengobatan selama 6 bulan,” tutur dia.
Adapun gejala orang yang terkena TBC, lanjut dia, ialah mengalami batuk lebih dari dua minggu. Selain itu, nafsu makan berkurang sehingga berat badan menurun. Bahkan, penderita akan mengalami deman dan sering berkeringat di malam hari meskipun tidak beraktifitas.
Pemegang program pemberantasan penyakit menular, Puskesmas Tlogowungu, Joko Supriyanto menjelaskan, penderita TBC di Wilayah Kecamatan Tlogowungu berjumlah 28 orang pada tahun lalu. Namun demikian, tingkat kesembuhannya mencapai 85 persen.
“Ada yang menjalani pengobatan tapi tidak sampai sembuh, karena mereka merasa kalau batuknya sudah hilang, dia merasa sembuh dan tidak berobat kembali. Namun dari kami juga mendatangi ke rumah penderita untuk melalukan pengobatan, dan melakukan pendekatan agar mereka mau berobat sampai enam bulan,” tandas dia