Semarang, Deptamedia.com – Dalam rangka Hari Lahir Pancasila, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang punya cara tersendiri untuk memperingatinya yaitu dengan menggelar Teatrikal Drama Kolosal, Rabu (01/06).
Acara yang berlangsung di Aula Kunjungan Joglo Ageng tersebut melibatkan narapidana dan petugas Lapas.
Drama kolosal ini mengangkat tema “Babad Diponegoro” yang mengisahkan kehidupan Pangeran Diponegoro sejak lahir hingga menjadi pejuang untuk melawan penjajah kolonial Belanda dengan perang gerilya bersama para pasukannya.
Kalapas Semarang, Tri Saptono Sambudji menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia dan menanamkan nilai-nilai pancasila.
“Sejarah yang dikemas menarik diharapkan bisa menstimulasi rasa cinta para narapidana terhadap sejarah dan pahlawan,” jelas Tri Saptono.
Tujuannya adalah menjalankan 5 tata nilai Pancasila, mengamalkan Pancasila, mengamankan Pancasila, menghormati lembaga negara, memaknai lahirnya Pancasila dan menjaga persatuan dan kesatuan.
Selain itu, dalam kehidupan saat ini juga menunjukkan bahwa narapidana memiliki semangat perjuangan yang tinggi untuk berperang melawan narkoba.
“Warga binaan kami yang ada disini, punya semangat juang yang tinggi untuk memperbaiki dirinya, dari keterpurukan yang sudah dialami karena terjerumus dalam narkoba,” jelas Kalapas.
Joko, narapidana yang memerankan tokoh Pangeran Diponegoro mengaku senang dan bersemangat dalam menampilkan pagelaran drama kolosal ini.
“Saya sangat antusias dan mendalami peran tokoh Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajah. Ibarat harus menabuh genderang perang dalam melawan narkoba karena narkoba telah merenggut masa depan kami,” ungkap Joko terpidana Narkoba 6 tahun tersebut.