Berita  

Sektor Pertanian di Wilayah Pati Selatan Kalah Dengan Pati Utara, Ini Kata Dewan Pati

DeptaMedia.com IMG 20221123 195440

Pati, Deptamedia.com Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Maesaroh merasa prihatin, musim tanam padi di Pati Selatan hanya bisa dilakukan dua kali dalam setahun, dengan memanfaatkan air hujan atau sawah tadah hujan.

Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV yang meliputi Kecamatan Winong, Pucakwangi, Jakenan, dan Jaken. Maesaroh mengaku sering mendapati laporan dari warga soal ketiadaan saluran irigasi.

Menaggapi hal ini, Maesaroh pun tak bisa berbuat banyak lantaran merupakan faktor alam.

Hal ini menurutnya sangat jauh berbeda dengan kondisi pertanian yang ada di Pati Utara. Dikatakan, kondisi tanah di Pati Utara yang cukup subur dengan ketersediaan air yang cukup, membuat petani bisa panenan 3-4 kali dalam setahun.

“Wilayah Pati Selatan sawahnya tadah hujan, berbeda dengan wilayah utara, bisa mengandalkan air sungai. Akhirnya ketika ada pengairan tidak ada pupuknya, ketika ada pupuk justru tidak ada pengairan,” ungkapnya.

Selain berdampak pada kondisi sawah yang gersang ketika musim kemarau. Langkanya air bersih di Pati Selatan juga berdampak pada kekeringan atau krisis air bersih.

Anggota DPRD Pati yang duduk di Komisi D ini juga membenarkan, memasuki kemarau seperti saat ini banyak dari masyarakat di Pati Selatan yang membutuhkan air bersih.