Deptamedia.com, Pati – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Roihan mengatakan, bahwa masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dikarenakan sistem pendidikan yang selalu dirubah. Metode ini dianggap alasan menyesuaikan perkembangan zaman.
Dengan perubahan yang dilakukan secara berkala, menurut Roihan sangat tidak efisien lantaran implementasi pendidikan membutuhkan waktu yang cukup lama. Terutama pada guru, yang dirasa olehnya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menyesuaikan sistem ajar.
Lebih lanjut, dirinya berharap, Pemerintah dapat lebih memprioritaskan sektor pendidikan, karena menjadi salah satu sektor yang turut memiliki andil besar dalam rangka mencetak generasi muda sebagai penerus pemimpin bangsa yang memiliki dedikasi tinggi dengan akademisi yang mumpuni.
Dicontohkan Roihan adalah penggunaan kurikulum KTSP yang kemudian digantikan dengan Kurikulum 2013 (Kurtilas). Menurutnya, para guru yang sudah nyaman dengan penerapan KTSP harus menyesuaikan yang baru lagi sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Kebijakan inilah yang dirasa Roihan sedikit menghambat kemajuan sektor pendidikan.
“Kalau kurikulum diganti terus nanti yang jadi korban anak-anak. Dulu saja kurikulum KTSP belum tuntas saja terus diganti (Kurtilas), gurunya juga bingung. Termasuk pemerintah harus bisa merubah paradigma guru karena mengajarnya masih seperti dulu,” keluh Politisi dari Partai Nasdem dari Daerah Pemilihan (Dapil) III ini.
