Pati, Deptamedia.com – Sound system konser dangdut sering kali digunakan untuk menggelorakan malam Lebaran. Sayangnya, musik yang diputar bukan musik nuansa Islami justru musik dangdut.
Hal ini mendapatkan tanggapan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Didin Syafruddin. Ia menyayangkan sikap masyarakat ini.
Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak berlebihan dalam melaksanakan tradisi takbir keliling. Anggota DPRD Pati yang duduk di Komisi D ini menilai bahwa budaya takbir keliling di Pati saat ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Perayaan malam takbir memang saat ini sudah dibolehkan untuk dirayakan. Hanya saja di beberapa desa itu justru malah membawa sound system besar. Bukan gema takbir yang dikumandangkan, mereka malah dangdutan. ‘Kan ini yang salah, tidak mensyiarkan Islam,” ungkapnya.
Diketahui, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro memperbolehkan aktivitas takbir keliling. Namun ia melarang takbir keliling digelar di jalur utama. Ia meminta aktivitas takbir keliling saat malam Lebaran 2023 diselenggarakan di jalan desa.
Ini diungkapkan Henggar usai menyerahkan bantuan kepada guru TPQ di Masjid Agung Baitunnur Pati, Selasa (11/4/2023). Sebenarnya, ia berharap takbir malam Idulfitri lebih difokuskan di masjid dan musala.
”Takbir keliling ini, kita sebenarnya lebih berharap masyarakat lebih mengoptimalkan masjid-masjid yang ada di lingkungannya,” kata dia.
Namun, ia menyadari, saat ini beberapa kelompok masyarakat sudah mempersiapkan takbir keliling dengan membuat boneka besar atau ogoh-ogoh. Maka dari itu, pihaknya tidak melarang takbir keliling dengan catatan digelar di jalan desa dan tidak mengganggu ketertiban.