Deptamedia.com, Pati – Sejumlah figur sudah bermunculan di Kabupaten Pati yang diusung dari berbagai partai untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Mereka datang dari berbagai kalangan baik dari tokoh masyarakat, pengusaha, Instansi pemerintah maupun swasta dan pemuda menyatakan siap maju untuk memperebutkan kursi anggota DPRD Kabupaten Pati.
Salah satunya Caleg DPRD Pati Nomor Urut 3 (Tiga) yang diusung dari Partai Gerindra datang dari Dapil 3 meliputi Kecamatan Batangan, Kecamatan Juwana, Kecamatan Wedarijaksa dan Kecamatan Trangkil adalah “Sugiyono”. Kelahiran Pati Kecamatan Juwana. Pria yang akrab dipanggil dengan sebutan nama “YOGi” ini merupakan sosok figur milenial yang siap bertarung membawa perubahan bagi masyarakat Kabupaten Pati.
Sugiyono mantap menjadi caleg DPRD Kabupaten Pati pada Pemilu 2024 ini. Dia rela melepas jabatan kepala desa yang sebenarnya masih tersisa sekitar 2 tahun. Hal itu karena tekadnya ingin mengabdi kepada masyarakat lebih luas lagi.
Selama menjabat Sebagai Kepala Desa (Kades) Kebonsawahan kecamatan Juwana selama dua Periode, dedikasi serta pergerakan pria satu ini memang patut diapresiasi dan tak perlu diragukan lagi, “gesit dan lincah” kata ini pantas diberikan padanya.
Tak hanya itu, Kiprahnya juga sudah terbukti selama menjabat Kades Kebonsawahan. Lebih lanjut, komitmen dan loyalitasnya saat menjalankan tugasnya selama merangkul pemerintahan desa, membuatnya memiliki wawasan yang luas. Sehingga, Ia sangat mengerti masalah yang dialami oleh warga dan masyarakat serta memiliki solusi untuk menyelesaikannya.
“Kepercayaan yang diberikan publik kepada Saya menjadi motivasi dan tujuan maju dalam Pileg 2024, untuk kesejahteraan rakyat dan pembangunan daerah,” tegasnya.
Saat ini Sugiyono mengaku terus berkeliling ke sejumlah desa untuk bertemu dengan masyarakat, dia ingin mengajak langsung masyarakat untuk memilihnya pada hari H pencoblosan tanggal 14 Ferbruari mendatang.
“Harapan saya kepada masyarakat agar bisa menggunakan hak pilih secara profesional dan bijak sesuai hati nurani. Masyarakat jangan mengorbankan nasibnya 5 tahun kedepan hanya dengan besarnya nominal rupiah (amplop). Jangan tergiur amplopan saja. Karena nasib masyarakat Kabupaten Pati ada di tangan sendiri. Pilih yang mau memikirkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.