Kebijakan Pemerintah Pusat Turut Sebabkan Pemuda Enggan Jadi Petani

DeptaMedia.com IMG 20211028 WA0013

Pati, Deptamedia.com – Kebijakan Pemerintah Pusat yang kurang tepat dinilai menjadi salah penyebab kaum muda atau kaum milineal enngan untuk menjadi petani. Selasa (12/10/2021).

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (F-NKRI) pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso.

“Kita ambil contoh misalnya harga beras itu kan kebijakan antara impor dan tidak itu kan mempengaruhi harga jual gabah di tingkat petani,” tutur Narso.

“La kalau kita lihat, memang sering kali terjadi semcam kebijakan yang kurang berpihak kepada petani sehingga menyebabkan harga jatuh pada saat panen,” lanjut politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Menurutnya, hal ini tidak terjadi pada komoditas padi saja. “Banyak komoditas yang seperti itu,” ungkapnya.

Maka dari itu, pemerintah dinilai perlu memperbaiki kebijakan tata kelola niaga pertanian sehingga harga lebih kompetitif dan menguntungkan bagi petani.

“Efek harga jual yang kurang bagus itu kalau saat ini nilai tukar petani rata-rata di Indonesia itu cuma 104. Padahal idealnya 120. Ini sebab pertama kaum milineal malas masuk sektor pertanian. Dari sisi kebijakan pusat,” tandas Narso.