Pati, Deptamedia.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati berharap kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Pati untuk meminta bantuan pemerintah pusat. Lantaran, beberapa rumah sakit di Kabupaten Pati, salah satunya RSUD RAA Soewondo, kewalahan mengahadapi pasien Covid-19 yang melonjak.
Kasi Rawat Inap RSUD RAA Soewondo, Iskandar mengakui, bahwa pihaknya mengalami over kapasitas, terlebih bagi pasien Covid-19. Bahkan sebanyak 37 pasien harus mengantre di IGD untuk mendapatkan ruang perawatan di rumah sakit miliki Pemkab Pati ini. Antrean pasien pun meluber hingga di luar IGD.
“Semuanya (tempat tidur) penuh, di IGD saja ada sekitar 37 pasien yang antre untuk mendapatkan tempat tidur,” tuturnya.
Selain itu, alat kesehatan di rumah sakit ini juga tak sanggup digempur lonjakan pasien. “Sarana prasarana seperti tempat tidur atau tempat tidur, ventilator, oksigen, kami juga masih kurang. Karena itu kami menggunakan yang ada dulu sementara ini,” katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Pati Teguh Bandang Waluyo mengkritisi langkah Pemda Pati yang dinilai lambat. Menurut politikus asal PDI Perjuangan ini, kondisi semacam itu seharusnya segera direspon oleh pemerintah.
Terlebih, ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19. Pasalnya, saat ini semua cadangan oksigen yang ada di rumah sakit telah terpakai untuk penanganan pasien.
Ia berharap Pemkab Pati transparan, menyampaikan keadaan yang sebenarnya kepada pemerintah pusat maupun publik agar masyarakat Pati dapat tertangani dan tertolong.
Apabila keadaan ini ditutup-tutupi maka masyarakat tidak akan sadar dengan kondisi Pati saat ini. Selain itu, warga yang terinfeksi virus corona butuh waktu lama untuk ditangani.
“Ini yang harus kami sampaikan kepada pemerintah pusat. Kami butuh bed, tempat tidur, butuh oksigen tanbahan dan masih banyak lagi. Kalau perlu turunkan relawan medis dari pusat untuk membantu lonjakan Covid-19 di Pati. Harus ada oksigen tambahan, ini mutlak. Distributor oksigen harus stay di Pati, kalau sewaktu-waktu dibutuhkan,” tandasnya. (Adv)