Prostitusi Beralih ke Online, Noto Subiyanto : HIV/AIDS Sulit Dimonitor

DeptaMedia.com 20220204 154001

Pati, Deptamedia.com – Kebijakan penutupan lokalisasi akan menimbulkan konta produktif dengan upaya penanggulangan HIV/AIDS di setiap daerah. Pasalnya, Prostitusi akan tetap ada meskipun lokalisasi itu sendiri ditutup. Jumat, (4/2/2022).

Akibat dari penutupan Lokalisasi, diperkirakan monitoring HIV/AIDS akan lebih sulit karena tidak ada tempat untuk memantau perkembangan kasus ini.

Sehingga, petugas akan banyak kehilangan kontak kepada mereka yang bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK), sebab mereka akan tersebar di banyak tempat

Noto Subiyanto, Anggota Komisi D DPRD Pati, menyebutkan dampak pasca dibongkarnya LI ini menurutnya bakal ada pergeseran cara “jualan” dari konvensional di tempat prostitusi seperti LI, beralih ke sistem online yang saat ini sudah marak terjadi.

“Ya nanti ini akan bergeser prostitusi online di hotel-hotel. Atau malah di tempat kos-kos. Kamar hotel dan kamar kos bisa ramai. Selain itu monitoring terhadap kasus HIV/AIDS nantinya pasti akan mengalami kendala. Sebab biasanya petugas memantau di lokalisasi-lokalisasi. Jangan sampai meledak kasus HIV/AIDS,” imbuhnya.

Selain itu, politikus yang konsen di bidang seni dan budaya ini juga mengingatkan pemkab akan potensi bergesernya para pekerja seks komersial (PSK) eks LI ke daerah-daerah pinggiran.

“Bisa saja mereka menyebar ke daerah-daerah sepi di desa di warung-warung ini juga harus menjadi perhatian khusus bagi aparat perda dan pemerintahan daerah,” pungkasnya.